Pintar dan Beruntung

“Lebih baik pintar kemudian beruntung daripada beruntung kemudian pintar.”

Di sebuah kota bernama Xenotopia tersebutlah seseorang yang pintar. Ia bernama Edward Farrel.  Karena kepintarannya ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri serta biaya hidup selama di sana ditanggung oleh sponsor. Ia merasa sangat beruntung dengan mendapatkan beasiswa tersebut. Ia sangat bersyukur dan berjanji kepada orang tuanya bahwa ia akan pulang setelah ia sukses.

Dengan pengetahuannya ia bisa mengatur uang itu dengan sangat baik dan hati-hati tetapi tidak membuat ia kehilangan kesenangannya. Seperti membeli sesuatu yang ia sukai. Dan ia bisa membelanjakan uangnya dengan bijak dan tidak berfoya-foya. Ia menyusun secara rinci apa yang akan ia lakukan dengan keberuntungannya. Karena ia tidak mau membuatnya menjadi sia-sia belaka. Ia juga selalu belajar dengan giat dan pantang menyerah untuk menggapai cita-citanya.

Sementara di kota Zofalogia, seorang pengangguran bernama Kevin Sandgears mendapatkan sebuah hadiah yang besar. Sebagai seorang pengangguran pekerjaannya hanya menonton televisi. Dan ia rutin mengikuti semua undian berhadiah di program televisi favoritnya. Hingga ia berhutang banyak kepada tetangganya hanya untuk membeli pulsa. Tapi hari ini tanpa dinyana tanpa diduga ia mendapatkan keberuntungan. Ia sangat senang mendapat hadiah tersebut. “Horee..Aku dapat uang banyak. Aku bisa membeli apapun yang aku mau”. Ia bersorak-sorai merayakan kegembiraanya.

Kevin Sandgears menjadi orang kaya baru. Ia membeli apa saja yang ia suka. Melakukan apa pun yang ia mau. Membeli mobil, membeli rumah, berpesta pora bersama puluhan wanita dan waria. Tak ada yang tak enak semuanya nikmat. Sampai suatu saat uangnya habis tak tersisa.

Saat ini uangnya sudah tidak ada di tangannya lagi. Ia sadar bahwa beruntung saja tidak cukup. Perlu kepintaran untuk mengimbanginya. Karena kebodohannya ia tidak bisa mengelola keberuntungannya itu. Bahkan ia tidak tahu apa yang sebenarnya ia inginkan agar bisa membuatnya bahagia lahir dan batin.

Menjadi seorang yang pintar derajatnya akan dinaikkan oleh Allah. Ia akan dibantu oleh Allah dalam menjalani hidup. Ia juga akan mendapatkan rasa hormat dari sesama manusia. Sedangkan orang bodoh akan melakukan apa saja yang ia kehendaki tanpa berpikir panjang. Karena sesuatu yang dilakukan tanpa sebuah pemikiran yang matang akan hancur.

Oleh karena itu belajarlah dengan sungguh-sungguh. Belajar sangatlah penting agar bisa menjadi seorang yang pintar dan tidak dibodohi orang. Jika kita adalah orang pintar, kapanpun keberuntungan datang bisa kita ambil dan dimanfaatkan sebaik mungkin.

###

Perlu motivasi lainnya? Klik di sini.