Banyak Berdoa

Kalau kita pengen dapet banyak pahala ibadah, doa aja yang sering. Karena berdoa itu adalah ibadah. Dan Nabi yang paling banyak berdoa itu salah satunya adalah Nabi Ibrahim. Dan kita baca dalam Al-Qur’an bagaimana doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim itu sangat luar biasa sehingga beliau dipanggil dengan sebutan Awwahun (hamba yang awwah). Awwahun sama dengan Da’a yang berarti banyak berdoa.

Kalau Allah sayang banget kepada Nabi Ibrahim karena beliau banyak berdoa, berarti doa itu adalah ibadah. Dan Allah gak akan repot sama sekali kalau kita minta. Request kita sebanyak apa pun kepada Allah, tidak akan merepotkan-Nya. Bahkan kita meminta sesuatu yang menurut logika itu adalah sesuatu yang tidak mungkin, tetapi bagi Allah hal itu sama sekali tidak berat.

Allah gak akan terganggu. Terus misalnya kita bayangkan Dia berkata, “Kamu kalau minta, ngira-ngira dong. Masa minta sesuatu yang udah gak bisa dikabulkan.”

Tidak. Allah tidak akan berkata seperti itu. Alla kulli syai’in qodir.  Gak ada batasan. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Justru dari meminta (berdoa), kita sedang belajar iman lho, teman-teman.

Kayak kita lagi mau jalan atau naik kendaraan semisal pesawat terbang. Begitu mau take-off, kita berdoa, Bismillahi tawakkaltu allallah, laa haula walaa quwwata illabillahil ‘aliyyil adzim.

Itu kan belajar bergantung kepada Allah. Justru orang yang gak meminta ke Allah dan tidak bergantung kepada Allah maka dia itu istagna atau sombong. Memangnya kita yakin take-off ini akan berhasil? Apalagi saat pesawatnya landing. Itu lebih berat lagi.

Saya selalu deg-degan kalau pas mau landing. Apalagi kalau misalnya pesawatnya agak kecil dan cuacanya sedang tidak bagus, landing pesawatnya tidak terlalu mulus. Itu kan resikonya tinggi. Sehingga pas lagi landing, doanya bisa 3 kali lipat daripada saat take-off.

Loh kok pas lagi gitu malah berdoa? Emang ke siapa lagi kita berlindung, bergantung dan berharap? Ini adalah bagian dari iman. Jadi, saat kita makin sering berdoa maka kita juga semakin sering menggantungkan harapan kepada Allah. Jadi manja gitu ke Allah. Memang harusnya kayak gitu. Dekat banget sama Allah.

“Ya Allah, ini gimana yah, saya ada ini, saya perlu itu,” dan kalimat curhatan lainnya dalam setiap doa kita. Setiap hari itu, ktia laporan ke Allah. Dikit-dikit angkat tangan untuk berdoa. Allah sayang banget sama hamba yang kayak gitu.

Justru kalau kita merasa, “Ah ini mah masih bisa kita kerjain sendiri, ntar aja kalau udah susah baru minta sama Allah.” Allah gak suka yang kayak gitu. Itu bukan mandiri tetapi istagna (sombong). Mintalah kepada Allah, meskipun hal yang sepela.

Nabi Muhammad bilang, “Mintalah kepada Allah walaupun hanya garam.” Garam aja, pas kita mau masak, kita mesti minta kepada Allah. Walaupun sederhana mungkin bahasanya.

“Ustadz, garam itu bukan minta ke Allah. Beli! Ke warung, ke Alfamart.”

Dengan membeli, kita memang bisa dapet garam, dengan seizin Allah pastinya. Tapi kita jadi gak belajar iman. Kita jadi gak dapet pahala. Apa susahnya sih tinggal bilang, “Ya Alllah, ini kurang garam. Bismillah.” Kemudian kita jalan mencari garam.

Saat dapet garam, ada dua jenis orang. Satu orang yang beli garam di warung tanpa bismillah. Yang kedua beli garam di warung dengan bismillah. Dua-duanya dapat garam tapi orang yang kedua dapat tambahan pahala, iman semakin tebal dan makin disayang sama Allah.

###

Yuk nongkrong bareng UHA di sini!

2 thoughts on “Banyak Berdoa

Comments are closed.