Pesatnya teknologi membawa dampak positif untuk kehidupan manusia. Salah satunya adalah gawai atau gadget yang hampir selalu kamu genggam seharian. Dengan mudah kamu bisa langsung menebaknya, bukan? Yups! Dialah smartphone.
Sesuai namanya, telepon genggam ini pintar melakukan banyak hal. Kamu bisa menelpon, berkirim pesan, chatting, video call, browsing, selfie, menulis, pesan makanan, pesan ojek online, belanja dan sebagainya.
Namun ibarat dua sisi sebuah koin, teknologi juga bisa membuatmu menjadi seorang yang konsumtif. Kamu selalu merasa ingin membeli, memiliki dan mendapatkan sesuatu padahal kamu tidak terlalu membutuhkannya.
Kalau sebelumnya kamu pernah mendengar istilah BuCin atau Budak Cinta maka sekarang ada BuProm atau Budak Promo. Yaitu kondisi di mana seseorang lemah dan tak berdaya melawan godaan promosi sebuah merchant atau toko. Disadari atau tidak, sebenarnya ia telah ‘diperbudak’ oleh konsumerisme.
Pada kesempatan ini aku ingin bercerita tentang 7 Tipe Budak Promo. Aku melihatnya langsung dari perilaku rekan-rekan kerja di kantor. Jadi contoh yang akan dituturkan merupakan realita sehari-sehari yang terjadi di kantorku.
1. BuProm Makanan
Tak ada yang salah pada teknologi pemesanan makanan di apikasi Grab, Gojek dan sejenisnya. Ide awalnya sederhana yaitu memudahkan seseorang untuk membeli makanan. Ia hanya perlu memesan, membayar, menunggu lalu makan. Simple!
Kita sebagai user pun disuguhi beragam promosi berupa potongan harga dan cashback. Hal ini sungguh membuat mata menjadi berbinar-binar. Ingin segera memesannya. Atau jika promosi hanya berlaku di tempat maka dengan sigap dan cepat pergi ke gerai makanan yang dimaksud.
Disadari atau tidak, kamu rela antri, menghabiskan waktu untuk menunggu, bahkan ada yang mencuri waktu kerja untuk urusan ini. Atau kamu mau menunggu pesanan makanan datang dan biarkanlah Abang Ojol yang mengantri lama.
Gerai makanan yang sering memberikan promosi di lingkungan kantorku ini seperti Burger King, Wingstop, J.Co, Bread Talk, Lamian, Sushi Tei, dan imperial Kitchen.
2. BuProm Minuman
Begitu ada notifikasi dari Dana, Link Aja atau OVO maka beberapa rekan kerjaku segera mengeceknya. Jika cocok maka mereka segera pesan.
Ada Fore, Otten, Kopi Kenangan, Coco, Bengawan Solo, Re-Juve, dan Dirty Milk di area kantorku. Semua ini adalah gerai minuman. Kisaran harga per item antara 30 hingga 50 ribu rupiah. Bentuk promosi beragam. Ada yang buy 1 get 1 free, cahback 30%, atau 0 rupiah untuk user pertama pengguna aplikasi.
Apakah aku tertarik? Tidak. Pertama, aku tidak terlalu suka kopi. Kalau coklat dan susu, masih bisa. Kedua, habit rekan-rekan kerjaku itu setiap hari selalu membeli. Kelihatannya saja murah karena promo. Sebenarnya kalau dihitung misal sehari mengeluarkan uang 30 ribu dikalikan 20 hari kerja maka total 600 ribu rupiah Sungguh sangat konsumtif!
Ketiga, jika terlalu banyak minum minuman seperti itu nanti tubuhmu akan menerima asupan kafein dan gula yang berlebihan. Bukankah itu berbahaya bagi kesehatan?
3. BuProm Elektronik
Ada juga rekan kerjaku yang sangat hobi membeli barang-barang elektronik. “Murah meriah,” katanya.
Satu hal yang aku ketahui dari elektronik adalah, “Harga tidak berbohong.” Ini adalah pelajaran dan pengalaman berharga sejak dulu kuliah. Harga sebuah barang elektronik mencerminkan kualitasnya.
Aku lebih memilih membeli barang elektronik yang harganya mahal daripada yang harga murah tapi cepat rusak. Ujungnya kamu tetap harus menggantinya, entah itu memperbaiki atau membeli baru. Oleh karena itu, aku selalu menabung jika sedang menginginkan sesuatu. Memang godaan promosi ini sangat kuat tapi mesti ingat tentang kualitasnya.
Tentu kamu akan sangat beruntung jika mendapatkan barang yang murah dengan kualitas tinggi. Seperti kata pepatah, “Information is power.” Jadi kumpulkan dulu informasi yang lengkap tentang barang elektronik yang ingin kamu beli. Jangan sampai kamu tertipu. Sudah membeli tapi kualitasnya rendah sekali.
4. BuProm Transportasi
Setiap jam pulang, rekan-rekan kerja sibuk membuka aplikasi ojek online. Mencari promo yang cocok. Tapi kalau misalnya tidak dapat maka banyak dari mereka yang uring-uringan. Bahkan ada yang ngambek.
“Kenapa ini terjadi padaku? Yang lain dapat promo, aku enggak. Tidak!”
Oke, itu memang lebay. Tapi ketahuilah hal ini memang terjadi. Hanya ungkapan kata-katanya saja yang berbeda. Kenapa tidak diambil mudahnya saja sih. Kalau memang sedang tidak dapat promo, maka bayar tunai. Simple!
Kadang-kadang aku suka gregetan melihat hal ini. Perusahaan ojek online juga tidak akan memberikan promosi kepada seluruh pengguna aplikasinya. Setiap hari mereka membatasi jumlah diskon wajar kepada penggunanya. Ada yang secara khusus menerima notifikasi tentang promosi di akun masing-masing. Atau ada promo umum yang terbatas. Misal untuk kode promo. GRABAMAN.
Ini adalah salah satu contoh notifkasi dari GRAB :
- Pake kode promo GRABAMAN biar kakak dapet diskon 90% dengan maks. potongan hingga Rp6rb.
- Syarat & Ketentuan:
- Periode promo 18 – 24 November 2019
- Promo hanya bisa digunakan pukul 06:00 – 23:59
- Promo hanya berlaku di Jakarta
- Promo hanya bisa digunakan 10x perjalanan (maks. 2x/hari) untuk setiap pengguna yang mendapatkan notifikasi ini
- Promo terbatas setiap harinya
5. BuProm Pakaian
6. BuProm Sepatu
7. BuProm Make-up
Untuk ketiga tipe BuProm ini memiliki kesamaan. Yaitu para BuProm kadang-kadang membeli pakaian, sepatu dan make-up bukan karena kebutuhan.
Di lemari pakaian sudah berjejeran baju, celana dan aksesoris lainnya. Di rak sepatu, entah sudah berapa pasang alas kaki yang ada dan jarang digunakan. Di dalam tas make-up, ada beragam jenis barang dari merek yang berbeda.
Pakaian, sepatu atau make-up semahal apapun tidak akan pernah membuatmu puas. Kenapa? Karena trend fashion setiap hari bisa berubah.
Bagi mereka yang memiliki banyak uang, mungkin bisa keep up dan mengejar model dari brand terbaru. Tapi yang berkantong tipis maka jiwa ‘missqueen’ akan bergetar. Oleh karena itu banyak orang yang rela membeli barang KW atau imitasi supaya tetap terlihat kece. Atau ada yang berutang hanya untuk fashion.
Oh, please! Tak bisakah kamu membeli semua itu hanya saat kamu benar-benar membutuhkannya? Bukan hanya karena barangnya lucu, warnanya bagus dan lagi trend.
Percayalah bro and sis, pakaian terbaik saat kamu keluar rumah adalah PD (Percaya Diri). Kalau kamu sudah PD, badan bersih dan baju rapi maka berangkatlah. Jangan lupa berdoa meminta keselamatan.
###
Demikian adalah 7 Tipe Budak Promo. Lalu apa kesimpulannya? Silakan rangkai kesimpulanmu sendiri tentang hal ini. Aku percaya kamu sudah mengetahuinya.
Salam!
Kenali Gaya Hidup lainnya di sini.
Ya memang begitulah, seseorang mencari rejeki. Ada yang dengan berkebun, ada yang dengan berdagang. Dan dalam berdagang, tentu dong penjual ingin supaya dagangannya laku, dan dilakukanlah promosi. Dan itu tidak akan pernah mati. Dan sialnya setiap manusia punya sisi kelemahan, dan inilah yang disasar oleh market. Makanya aku sering bilang ke orang-orang di sekitarku, sesuai yang diajarkan ibu, “Belilah sesuatu itu jika memang karena kamu membutuhkannya, endapkanlah keinginanmu itu barang sehari dua hari atau seminguu, maka kamu akan mengerti saat kamu benar-benar membutuhkannya dan selalu lah ketat dalam memelihara prioritas.”
Iya, benar..
Belii hanya saat membutuhkan dan punya skala prioritas
Saya tidak mudah tergiur dengan jenis promo yang kakak sebutkan itu. Tapi beda lagi ceritanya kalau promo buku. 😄
Kalau promo buku biasanya mesti datang langsung ke gerai.
Yup 😁
Ketika membaca tulisan ini, Ayu menyadari kalau Kakak menggunakan kata “kamu” dalam membangun tulisan ini. Jenis tulisan ini, kalau tidak salah sering digunakan untuk menyasar alam bawah sadar pembaca dan menenamkan pesan yang diinginkan. Gaya penulisan ini banyak Ayu temukan di buku-buku berjenis psikologi terapan. Good job, Kak!
Menyoal tentang budak promo, Ayu bisa digolongkan kalau Ayu termasuk ke dalam anggota BuProm “Pakaian, Sepatu dan Make Up”, tapi rasaya tidak cocok juga hahaha. Soalnya Ayu tidak sampai menjadi budak untuk promo-promo barang yang disebutkan. Ayu senang melihat barang-barang yang diskon, tapi untuk membeli, Ayu senang karena masih bisa mengendalikan diri.
Selain karena itu, biar serasa lebih dekat dengan pembaca. Hehe…
Berarti masih dalam hitungan wajar ya. Mungkin Ayu bukan BuProm tapi BuCin.
😀
Wkwkwkwk, BuCin beneran ini, Kak.
Postingan saya selanjutnya akan berbicara soal CINTA hahahaha. So, saat ini saya sedang dipenuhi oleh cinta beneran wkwkwkw.
Aihhh… ada yang sedang berbunga-bunga.
Coba sambil selingi dengan puisi. Sepertinya aku belum pernah membaca puisi karya Ayu
Puisi, ya ? Wah, Kak. Menulis puisi itu berat! wkwkwkwk.
Ayu akan coba nanti ya, Kak. Terima kasih sarannya.
Aku tunggu
aku bu prom minuman hahaha
Ada yang ngaku. Haha..
Aku bukan orang yang gampang tergiur promo. Apalagi dari dulu aku sudah menanamkan suatu keyakinan (berdasarkan apa yg aku lihat) bahwa rata2 promo itu sudah dinaikkan duluan harganya. Atau memang sudah barang lama. Satu²nya promo yg membuatku tertarik dan langsung memanfaatkan hanyalah promo transportasi.
keputusan yang bijak, Ito. hehe