Cara Mendidik Anak 7 – Pendidikan Hidup Beragama

Pendidikan yang keempat adalah tatanan kehidupan beragama sehari-hari yaitu mendirikan shalat dan amar makruf nahi munkar. Apa kata Luqamn?

Setelah pendidikan bertauhid, berbakti kepada ibu-bapak, punya nilai moral adalah mendidik anak untuk shalat. Anak-anak usia 7 tahun sudah harus belajar shalat. Kalau anak-anak usia tersebut berani meninggalkan shalat, maka pukullah dalam rangka mendidik dan bukan pukulan yang menyakiti karena kita sayang kepada anak. Continue reading “Cara Mendidik Anak 7 – Pendidikan Hidup Beragama”

Cara Mendidik Anak 6 – Pendidikan Moral

Pendidikan yang ketiga yang diajarkan oleh Luqman adalah pendidikan moral.

Kita mengajarkan kepada anak-anak bahwa sekecil apapun perbuatan yang mereka lakukan, meskipun amalannya itu tersembunyi, tak ada orang lain yang mengetahuinya tapi yakinilah bahwa Allah pasti mengetahui semua perbuatanmu dan pasti akan memberikan balasan yang seadil-adilnya. Ini adalah pendidikan moral. Orang tua menanamkan pendidikan etika otonom kepada anaknya. Continue reading “Cara Mendidik Anak 6 – Pendidikan Moral”

Cara Mendidik Anak 5 – Budaya Menghormati Orang Tua

Pendidikan kedua yang diajarkan Al-Quran (dalam cerita Luqmanul Hakim) setelah menanamkan ketauhidan adalah menanamkan rasa hormat kepada orang tua.

Dalam hadits, Nabi Muhammad juga menjelaskan tentang berbakti dan hormat kepada orang tua, terutama kepada Ibu. Dari Abi Hurairah radiyallahu anhu, “Telah datang kepada Rasulullah seorang laki-laki lalu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak aku hormati?’ Beliau menjawab. ‘Ibumu.’ Ia bertanya lagi. ‘Kemudian siapa?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Ia bertanya lagi. ‘Kemudian siapa?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Ia bertanya lagi. ‘Kemudian siapa?’ Beliau menjawab, ‘Ayahmu.’“ (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). Continue reading “Cara Mendidik Anak 5 – Budaya Menghormati Orang Tua”

Cara Mendidik Anak 4 – Menanamkan Ketauhidan

Kalau kita sadar tentang upaya-upaya ini di zaman sekarang maka hal pertama yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita adalah mendidik mereka dengan jiwa tauhid yang mengkristal di dalam batinnya, meresap sampai ke tulang sumsumnya, hingga akhir hayatnya aqidah itu tetap berada di dalam jiwa dan raganya. Bahkan dia sanggup dengan tegar berkata, “Lebih baik saya melarat kerena mempertahankan iman daripada hidup mewah dengan menjual aqidah.” Continue reading “Cara Mendidik Anak 4 – Menanamkan Ketauhidan”

Cara Mendidik Anak 3 – Apa Yang Akan Kamu Sembah Setelah Aku Mati?

Bagaimana pada mulanya kita harus mendidik mereka? Mari kita telusuri, apa saja yang dicontohkan dalam Al-Quran. Orang-orang tua bijaksana yang diceritakan di dalam Al-Quran, kalau sudah berpikir tentang anak-anaknya sebagai generasi yang akan datang maka pendidikan pertama yang diberikan kepada mereka adalah tentang aqidah.

Pertanyaan yang paling merisaukan Nabi Yaqub tentang anak dan cucunya adalah apa yang akan disembah oleh mereka setelah beliau meninggal. Apakah tetap akan menyembah Allah? Continue reading “Cara Mendidik Anak 3 – Apa Yang Akan Kamu Sembah Setelah Aku Mati?”

Cara Mendidik Anak 2 – Jangan Sholeh Sendirian

Bukan sesuatu yang sangat tidak mustahil apabila kita tidak menjaga dan mewariskan Islam ini ke generasi yang akan datang, maka serbuan-serbuan akan membawakan hasil yang diinginkan oleh para penyerbu. Kita sudah menjadi umat yang mayoritas. Tetapi umat yang mayoritas ini, menurut Rasulullah dikepung sedemikian rupa. Aqidahnya didangkalkan, kebudayaan dan peradaban ditekan, kehidupan sosialnya dibuat individualis. Kemudian dari segi pergaulan, pakaian, makanan, minuman, dan sebagainya diracuni sampai umat Islam tidak lagi berpegang teguh kepada agamanya. Dan di kala itu, umat ini akan kehilangan kehormatan dan wibawa di mata musuh-musuhnya dan umat Islam menderita penyakit Wahn yaitu hubbud dunya (cinta dunia) dan takut mati. Continue reading “Cara Mendidik Anak 2 – Jangan Sholeh Sendirian”

Cara Mendidik Anak 1 – Next Generation

Pada suatu hari, saat sedang berkumpul dengan para sahabat, Rasulullah pernah memberikan peringatan. Beliau bersabda, “Pada suatu saat nanti akan datang di tengah-tengah umat Islam, di mana orang lain di sekeliling akan mengerubungimu seperti bersatunya orang-orang yang mengerubungi makanan yang ada di atas meja hidangan.”

Akan datang suatu saat nanti di mana kondisimu akan dikepung sedemikian rupa, yang Barat mau menerkam, yang Timur mau menghadang, yang Selatan mau menginjak-injak, yang Utara pun akan menjelajah. Continue reading “Cara Mendidik Anak 1 – Next Generation”

GPS 7 – Orang Yang Bertaubat

Golongan Penghuni Surga (GPS) yang ketujuh adalah seseorang yang mengingat Allah dalam kesunyian, lalu berlinang air matanya. Ia bangun pada saat tengah malam. Bertahajjud kepada Allah. Terbayang segala dosa dan kesalahan. Tergambar semua kekeliruan yang pernah dilakukan dalam hidup. Tanpa terasa air matanya terurai membasahi pipinya. Continue reading “GPS 7 – Orang Yang Bertaubat”

GPS 6 – Orang Yang Bersedekah Tanpa Diketahui Orang Lain

Golongan Penghuni Surga (GPS) yang keenam adalah seseorang yang bersedekah lalu ia ikhlas dengan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya (artinya ia bersedekah secara sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui oleh orang lain) . Dialah orang yang pemurah dan menyadari bahwa apa pun yang dia miliki dalam hidup ini hanya sekedar titipan. Fungsinya seperti kran air, yang menyimpan air tetapi untuk disalurkan lagi kepada yang membutuhkannya. Continue reading “GPS 6 – Orang Yang Bersedekah Tanpa Diketahui Orang Lain”

GPS 5 – Orang Yang Takut Melakukan Maksiat

Golongan Penghuni Surga (GPS) yang kelima adalah seorang laki-laki yang dirayu oleh perempuan untuk melakukan perbuatan dosa (zina) tetapi dia mengatakan bahwa dia takut kepada Allah. Orang yang bermoral seperti ini akan dilindungi oleh Allah di akhirat nanti. Ia tidak mudah terjatuh oleh bujuk rayu dan tidak mudah terpesona oleh wajah-wajah yang menggiurkan. Continue reading “GPS 5 – Orang Yang Takut Melakukan Maksiat”