Hai, Sahabat! Apa kamu pernah ditolak ketika menyatakan cinta kepada orang yang kamu sukai? Aku sih yes, hehe. Beberapa penolakan dari perempuan yang aku taksir sejak masa remaja hingga dewasa memiliki sebuah persamaan. Ketika mendengar kata tidak dari dia maka hati merasa kecewa. Bedanya, semakin dewasa aku sudah bisa menata hati agar tidak larut dalam kekecewaan. Berbeda dengan aku yang masih muda, culun dan tolol soal percintaan ketika ditolak perempuan malah menangis dan seolah-olah masalahku itu adalah masalah terbesar dan paling menyedihkan sedunia.
Semakin dewasa, aku memegang sebuah prinsip soal menyatakan rasa cinta yaitu, “Lelaki boleh menyatakan cinta kepada siapapun perempuan yang ia sukai dan perempuan boleh menolak siapapun lelaki yang tidak ia sukai.” Jadi, sebagai lelaki saat ditolak cinta, aku akan cari lagi. Incar lagi. Nyatakan cinta lagi. Dan bagi yang perempuan, ia juga punya kebebasan untuk menolak lelaki manapun yang tidak ia sukai. Fair, bukan?
Saat ini, Alhamdulillah, aku sudah menikah. Pacaran lama sama siapa, eh nikahnya sama siapa. Kadang-kadang hidup bisa nge-prank ya. Kalau mengikuti logika pendek dan sederhana, kenapa tidak dari awal aku dipertemukan dengan istriku? Kenapa aku harus menghabiskan banyak waktu berpacaran dengan perempuan yang tidak berujung ke jenjang pernikahan? Apakah kamu merasakan hal yang sama?
Anyway, sebab satu dan lain hal kita memang harus melewati jalan itu. Bisa dibilang, takdir yang telah digariskan memang seperti itu. Tergantung kepada kita akan memandangnya sebagai apa. Penyesalankah? Atau justru ada hikmah di balik love journey itu? Ada sesuatu yang berharga yang bisa kita temukan jika benar-benar menggalinya lebih dalam.

Pada pos ini, yuk kita bahas tentang apa saja sih yang harus kita lakukan saat cinta ditolak? Tak jauh-jauh, aku ambil dari pengalaman sendiri agar terasa lebih relate dan mudah bagiku untuk menjelaskannya.
1. Coba Lagi
Seperti yang sudah aku sampaikan di awal, langkah pertama yang dilakukan adalah mencoba lagi. Aku akan mencoba untuk mengutarakan lagi cinta kepada perempuan yang telah menolakku sebelumnya. Bisa saja dia menolakku saat itu karena suasana hatinya sedang tidak baik, tempatnya tidak mendukung, waktunya tidak pas, atau sesederhana akunya jelek lantas ia menolak. Untuk alasan terakhir memang sebaiknya kita harus bercermin dulu sebelum terlanjur percaya diri menyatakan cinta kepada seseorang. Tapi namanya anak muda, tak peduli itu. Dulu aku lebih sering bertindak dulu daripada mengedepankan otak untuk berpikir dan menimang-nimang sesuatu. Jadi waktu itu kalau aku suka kepada perempuan, aku utarakan saja. Melalui pesan, telepon atau secara gentle langsung menemuinya dan mengatakan langsung di hadapannya.
Opsi pertama ini bisa kamu lakukan tanpa terburu-buru juga. Misalnya kamu nembak dia hari Senin lantas kamu berencana untuk mencoba lagi lusa. Gak gitu juga konsepnya.
Ketika kamu memutuskan untuk tetap berfokus pada satu perempuan artinya kamu memiliki ketertarikan dan menaruh harapan kepadanya. Kamu tidak peduli atau melirik perempuan lain. Kamu maunya dia. Dia saja. Tidak apa-apa. Cinta itu begitu. Cinta itu membuat seseorang merasa ingin memiliki orang yang ia kasihi.
Berkaitan dengan coba tembak dia lagi ini, artinya kamu coba deh pikir-pikir lagi selama ini sejauh apa usaha yang telah kamu lakukan untuknya supaya dia melirik kamu. Setidaknya dia aware bahwa kamu itu ada. Jangan-jangan perempuan yang kamu tembak itu justru orang yang tidak kamu kenal atau baru kamu temui minggu lalu. Dan pada tingkat rasa yang lebih lanjut, ritual pernyataan cinta itu bahkan tidak dibutuhkan oleh perempuan. Mereka itu mahkluk perasa yang lebih sakti daripada kaum lelaki. Kamu tunjukkan perhatianmu kepadanya, tulus dari hati dan jangan dibuat-buat. Kalau sudah luluh, kamu tidak menyatakan cinta saja, dia sudah tahu kok kalau kamu condong kepadanya, bukan kepada perempuan lain. Namun untuk lelaki yang love language-nya butuh afirmasi maka menyatakan cinta kepada perempuan adalah mutlak baginya. Bagi lelaki seperti ini ketika mendengar kata ya dari perempuan incarannya itu ibarat mendapatkan jackpot di kasino. Senang bukan main.
Jadi, hal yang harus kamu lakukan sebelum memilih opsi coba lagi adalah bertanya kepada diri sendiri, “Apakah aku sudah melakukan usaha terbaikku untuknya? Apakah aku sudah punya potensi untuk membahagiakannya? Sebenarnya seberapa besar cintaku untuknya dan serela apa aku jika harus berkorban untuknya?”
2. Cari Lagi
Langkah kedua dan terakhir yang bisa aku sampaikan adalah jangan tutup kemungkinan baru. Jika kamu sudah yakin bahwa lelaki atau perempuan yang kamu taksir sebelumnya itu sudah berbeda (entah dia yang sikapnya mulai berubah atau kamu yang sudah luntur ketertarikan kepadanya), maka jangan sampai kamu menutup kemungkinan adanya calon pasanganmu berikutnya.
Masih banyak ikan di lautan, kata pepatah seperti itu. Mati satu tumbuh seribu, kalau kata peribahasa. Artinya jika si dia memang sudah tak bisa lagi kamu jadikan sebagai calon pasangan, sudahi saja usahamu, Move on! Cari yang baru. Jangan hanya meratapi diri sambil mendengarkan lagu-lagu melow atau masih stalking akun sosial media miliknya.
Hidup ini hanya sekali. Jangan sia-siakan hidupmu hanya berkutat pada masalah cinta. Semakin kamu dewasa, permasalahan hidup bukan hanya soal mesra-mesraan atau pamer kepada teman bahwa kamu punya pasangan. Di tahap kehidupan selanjutnya hal-hal yang tidak boleh kamu sepelekan seperti masalah finansial diri dan keluarga, bayaran cicilan dan tagihan sana-sini, ongkos bepergian, bekal makan sebulan, kebutuhan rumah dan lain-lain. Belum lagi masalah di kantor dan pekerjaan. Dan masih banyak lagi masalah lain. Alih-alih kamu sedih karena tak punya pasangan, lebih baik upgrade diri menjadi pribadi yang lebih baik. Misalnya kamu bekerja. Toh, meskipun kamu sudah berpacaran sekarang atau punya calon istri/suami, tetap butuh uang kan?. Jalan-jalan, makan, nonton bioskop atau sekedar minum kopi kekinian, semua tak lepas dari yang namanya uang. Dan di lingkungan kerjamu yang baru, kemungkinan bertemu calon pendamping hidup bisa terjadi. Banyak di antara rekan-rekan kerjaku yang menemukan calon istri atau suaminya di tempat kerja.
Jadi, jika kamu sudah memutuskan untuk berhenti menyukai orang yang kamu taksir sebelumnya yang menolak cintamu itu, yuk sekarang saatnya kamu melangkah lagi. Cari lagi cintamu yang baru!
###
Perlu motivasi lainnya? Klik di sini.