Rindu ini membuncah, tak tertahan, tak terbendung, sungguh rumit
Nyeri dan berdebar-debar seperti dikalungi celurit
Badan tak bisa bergerak tetapi pikiran melayang menembus langit-langit
Namun ia telah pergi meninggalkan rasa sakit
Laksana pisau menyayat-nyayat kulit
Ibarat tubuh dihinggapi parasit
Aku tetap tak bisa berkelit
Rasa ini fakta, hati ini menjerit-jerit
Ketika kau berkata, “Saya pamit.”
Ini tak mudah, cukup sulit
Tak butuh dukun untuk bacakan wangsit
Hanya perlu lapang dada meskipun masih terasa sempit
###
Puisi lainnya di sini.