
Hai, Sahabat! Kuharap kamu selalu sehat. Ajakan untuk menjaga kesehatan kini telah banyak disuarakan. Semua demi keselamatan. Nyawa bisa melayang jika kamu abai bahkan lalai.
Jika kamu sudah membaca puisiku berjudul Karena Corona, maka kamu tahu betapa dahsyat dampak dari virus ini. Salah satu hal yang berpengaruh kepadaku adalah soal pekerjaan.
Sama seperti anak-anak sekolah yang membawa PR untuk dikerjakan, aku pun demikian. Pekerjaan kantor dikerjakan dari rumah atau istilahnya work from home.
Tidak semua hal selalu sesuai dengan yang dibayangkan. Bekerja di rumah itu banyak gangguan seperti sedang fokus mengerjakan sesuatu tetiba anak minta jajan. Usai dari warung, baru saja duduk di depan laptop, ponsel berdering. Ada rekan kerja bertanya perihal entry code dalam pengerjaan tugas. Setelah memandunya kemudian giliran manajer yang menelepon. Ia menyuruh ini dan itu. Lantas aku kerjakan sesuai komando. Belum rampung, rekan yang lain menginformasikan waktu untuk meeting online di aplikasi Zoom akan segera dilakukan.
Sinyal internet di sini tidak stabil. Kami, orang Sunda menyebutnya luplep. Alhasil, koneksi Zoom connect dan disconnect. Begitu terus. Saat connect, aku sudah ketinggalan informasi. Sedang khusyu mendengarkan, disconnect lagi. Pada saat bersamaan aku jadi kangen kantor. Di sana ada meja kerja dan perangkat komputer yang tersambung ke internet. Aku juga nyaman duduk di kursi kerja. Sedangkan di sini aku hanya bisa duduk bersila yang jika terlalu lama betisku menjadi sakit.
Meskipun aku senang karena bisa pulang tetapi dengan jumlah pekerjaan yang menumpuk dan kekurangan ini dan itu sungguh membuatku tak nyaman. Aku tak bisa menyalahkan siapapun. Karena jika ditarik ke sebab awal, semua bermula dari sebuah pasar hewan di Wuhan. Kalau terus ditarik lagi, semua hal ini telah ditetapkan oleh Tuhan.
Semoga seluruh musibah, wabah dan gelisah segera musnah. Mudah-mudahan segala susah berganti mudah. Agar kita bisa keluar rumah untuk sekolah, nyangkul di sawah, ke pasar sama mamah, ngantor dengan semangat dan sumringah, jajan seblak seuhah atau sekedar mencari angin biar badan tidak gerah.
###
View My Daily Post