Lima Kesempatan

Hai, Sahabat! Apa kabarmu?

Tahun 2021 baru berjalan satu bulan dan empat hari. Kita juga masih berada dalam masa pandemi corona. Akankah virus ini bisa kita atasi dengan baik di tahun ini? Sepertinya segala jenis upaya telah dilakukan namun belum mencapai hasil yang memuaskan. Sudah banyak korban yang kehilangan nyawa disebabkan oleh virus ini. Banyak pula yang menyangkal keberadaanya sampai saudara atau kenalan terdekat meninggal.

Kematian seseorang memang tidak bisa diduga. Selalu mendadak. Hanya sedikit orang yang bisa merasakan bahwa ajalnya kian mendekat. Bagi orang beriman, kematian bukan tentang dicabutnya ruh dari tubuh semata. Kematian merupakan gerbang menuju alam barzakh (kubur) untuk kemudian dibangkitkan di Hari Kiamat. Kematian adalah hal pasti akan dialami oleh setiap mahkluk. Namun, bukan soal kapan seseorang mati melainkan bekal apa yang sudah ia persiapkan untuk menghadapi kehdupan setelahnya.

Agar tidak menyesal di kemudian hari, bekal kematian itu patut dipersiapkan. Karena manusia tidak dibekali ilmu tentang masa depan dan kapan ia meninggal maka setiap waktu mesti digunakan dengan baik. Setiap kesempatan yang ada harus dipakai dengan bijaksana.

Setidaknya ada 5 hal yang bisa menjadi bahan renungan kehidupan. Lima hal ini adalah kesempatan-kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.Sebab roda hidup selalu berputar. Kadang-kadang seseorang berada di atas atau bawah.

Mari sejenak  mengulang masa menuju 20 tahun yang lalu. Saat sebuah lagu berjudul Demi Masa dirilis. Tahun 2001 grup nasyid asal Malaysia bernama Raihan mengeluarkan lagu ini. Pertama kali kudengar saat santap siang bersama salah satu teman santri di rumah ibu-ibuan. Ini adalah istilah lain dari induk semang. Di pesantren tempat aku mondok tidak ada dapur umum maka warga sekitar pondok menyediakan jasa ibu-ibuan. Fungsinya adalah memasak makanan untuk para santri, bahkan di beberapa tempat ditawarkan pula jasa mencuci baju. Setiap santri dikutip uang setiap bulan untuk biaya makan dan mencuci. Ini adalah bentuk simbiosis mutualisme antara pondok dan warga sekitar.

“Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian. Melainkan yang beriman dan beramal sholeh. Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian. Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran.”

Link Youtube : Raihan – Demi Masa

Lagu Raihan itu mengalun mendayu-dayu. Sungguh membuat syahdu suasana makan kala itu. Semur telur bumbu kuning dan tumis bihun dan kol yang dilahap terasa istimewa. Liriknya menyentuh jiwa. Kata ‘sabar’ menjadi kata yang paling tertancap di sukma. Aku harus sabar tinggal di pondok. Tidur beralaskan karpet, makan alakadarnya, mengaji kitab pagi-siang-malam, dan kegiatan lainnya.

“Lagunya Raihan ini terinspirasi dari Surat Al-Asr,” temanku menjelaskan.

Tape recoder itu kemudian memutar lagu-lagu Raihan yang lain. Jika side A sudah habis, temanku membuka kaset dan membaliknya ke side B. Dia sempat menawariku untuk memutar lagu dari grup nasyid lain. Kuminta ia untuk memutar kembali lagu Demi Masa.

Lirik berikutnya dari lagu Demi Masa mengingatkan kita untuk ingat akan lima hal yang selalu terjadi pada manusia, Sehat sebelum sakit. Muda sebelum tua. Kaya sebelum miskin. Lapang sebelum sempit. Hidup sebelum mati.

Temanku bercerita bahwa nasyid berasal dari bahasa Arab yang berarti senandung atau lagu. Tapi ada pula yang berpendapat bahwa kata nasyid merupakan singkatan dari Nada, Syiar dan Dakwah. Manapun yang benar di antara keduanya, bagiku nasyid adalah bentuk pengingat kehidupan dengan cara yang artistik. Dengan mendendangkan sebuah syair lagu, aku bisa pula hafal makna di dalamnya. Sama seperti menghafal ayair-syair Alfiyah Ibnu Malik yang berisi petunjuk untuk belajar sintaksis dan morfologi Bahasa Arab.

Kita kembali ke tahun 2021. Hingga sekarang lagu Demi Masa itu masih terngiang-ngiang di telinga. Seolah-olah lagu itu menjadi self reminder di alam bawah sadar. Lima hal itu memang pantas direnungkan.

SEHAT

Ketika kita sedang sehat maka gunakan nikmat tersebut untuk beraktivitas hal-hal baik seperti mencari nafkah, bersekolah, atau menjadi pelayan publik. Bisa juga bersilaturahim kepada karib kerabat, guru dan sahabat. Berkumpul dengan teman-teman sholeh dapat membawa pengaruh baik terhadap diri. Selagi sehat, lakukanlah segala hal tersebut. Karena jika sudah sakit, tidak banyak pilihan kegiatan yang bisa dikerjakan.

MUDA

Kedua, usia manusia itu terus bertambah dari muda menuju tua. Ketika kita masih muda, terdapat banyak kesempatan yang bisa digunakan. Belajar segiat mungkin, bekerja keras, atau bahkan bertamasya. Karena jika badan sudah keriput dan tua renta, tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Ketika usiamu 20 tahun kamu mampu berlari mengelilingi Gelora Bung Karno. Saat usia 60 tahun, satu kali putaran pun belum tentu bisa terlaksana.

KAYA

Selanjutnya adalah kaya. Jika saat ini sedang memiliki keluangan harta benda, semua kebutuhan tercukupi, maka jangan dihabiskan semua. Kita harus pintar mengelolanya misal dengan menabung, membeli properti, investasi emas dan lain-lain. Karena jika suatu waktu jatuh miskin dan kekurangan, kita akan kerepotan. Pun tak boleh lupa untuk mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah.

WAKTU

Kemudian waktu lapang sebelum sempit. Kita mesti bijak mengatur waktu. Semua orang di dunia diberikan jatah waktu yang sama setiap hari yaitu 24 jam. Semuanya. Baik dia seorang pejabat atau rakyat biasa, si kaya atau si miskin, atau orang yang tinggal di berbagai benua, kuota waktu setiap harinya sama. Tapi ada orang yang bisa memakainya dengan sangat produktif, sementara di sisi lain ada yang sebagian besar waktunya dipakai untuk kegiatan sia-sia. Yuk, atur waktu yang kita miliki ini dengan lebih baik!

HIDUP

Terakhir tentang hidup sebelum mati. Selagi masih hidup, gunakanlah kesempatan itu untuk mempersiapkan bekal kematian. Jangan sampai kita menyesal di akhir. Bekal-bekal yang mesti dipersiapkan seperti shalat, bersedekah, amal jariyah dan lain-lain. Kita tidak tahu kapan Malaikat Izrail datang menjemput. Jika saat ini masih terus-menerus melakukan maksiat dan dosa, berhentilah. Mari bertaubat lalu berhijrah ke tempat yang lebih baik,

###

View My Daily Post

Tidur dan Mati

Kematian adalah sebuah hal yang misterius. Ia bisa datang kapan saja tanpa ada yang bisa  menduganya. Tak ada yang bisa lari darinya. Kematian adalah bagian dari takdir seseorang. Kematian tidak bisa dipercepat atau diperlambat. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Hal paling utama untuk orang muslim adalah sholat dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh ajaran islam.

Bicara mengenai kematian, setiap hari kita telah mati dan hidup berulang-kali. Apakah benar seperti itu? Setiap hari manusia tidur setelah aktivitasnya seharian kemudian ia bangun pada pagi harinya. Seorang muslim biasa membaca doa sebelum dan sesudah tidur. Dengan mengkaji doa tersebut kita dapat memahami artinya.

Dari doa ini seorang muslim mengimani bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang bisa menghidupkan dan mematikan seseorang. Sebelum ia tidur ia mengingat bahwa hanya Allah yang bisa menentukan takdirnya apakah ia akan hidup kembali dengan bangun setelah tidur atau ia tetap tidur dan tidak bangun kembali (mati).

Doa Bangun Tidur

ALHAMDULILLAAHILLADZI AHYANAA BA’DA MAA
AMAATANA WAILAIHIN NUSYUUR

Artinya :

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan (membangunkan) kami kembali sesudah kami mati (tidur) dan kepada-Nyalah kami kembali.”

Dari doa ini seorang muslim memuji kebesaran Allah yang telah membangunkannya dari tidur kemudian ia mengimani bahwa hanya kepada Allah ia akan kembali. Kembali artinya ia mati dalam arti yang sebenarnya.

Mari kita sama-sama renungkan, sudah berapa kalikah kita diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki diri? Setelah berulang-kali melakukan dosa, kita masih diberi berulang-kali kesempatan untuk menebusnya dengan amal kebaikan.

Apakah kita menggunakan kesempatan ini dengan baik atau malah mengabaikannya? Bagaimana jika malam nanti kita tidur lalu tidak bangun kembali? Apakah kehidupan kita sudah cukup sampai di sini?

Bagi seorang muslim, ia mengimani ada kehidupan setelah kematian yaitu hari akhirat. Di sanalah kehidupan sesungguhnya terjadi. Hanya ada dua pilihan. Surga atau neraka. Untuk masuk surga atau neraka bagi seseorang ditentukan oleh amal yang ia kerjakan ketika hidup di dunia.

Kematian adalah jembatan antara kehidupan di dunia dan akhirat. Semua manusia pasti akan mati. Dan dalam kematian sendiri terdapat dua jenis yaitu ia mati dalam keadaan baik dengan menyebut kalimat syahadat. Hal ini disebut dengan Husnul Khatimah atau penutup yang baik. Jenis yang kedua adalah mati dalam keadaan tidak baik yaitu dengan hati yang kufur atau tidak mengimani Allah sebagai Tuhan. Hal ini disebut Su’ul Khatimah atau penutup yang buruk.

###

View My Daily Post

Pembohong yang Payah

(Ini adalah puisi tentang pasangan. Baris pertama adalah suara si lelaki. Kedua, ialah perempuan. Begitu seterusnya. Atau kau bisa menukar urutannya. Suka-suka kau sajalah)

Perahu ini sudah tak seimbang dan goyah
Kita telah kehilangan arah
Kau yang salah, kau pula yang marah
Aku yang salah, marah kau tambah parah

Hush, jangan banyak cakap
Akulah yang seharusnya bercakap
Dengarkan dengan sigap
Ini sebuah curahan hati bukan rap

Kau tahu, aku pun lelah
Dengan semua omong kosong sampah
Aku tak ingin bersumpah serapah
Tapi kau memang banyak tingkah

Udara di sini sungguh pengap
Kualitasnya kotor serta gelap
Hubungan ini pun sama, tak ada harap
Kita saling menyalahkan, tak sudi saling tatap

Kau pembohong yang payah
Selalu berkelit, padahal tahu salah
Gelagatmu bisa terbaca dengan mudah
Tak pantas kau marah-marah

Rasa ini perlu dilatih supaya cepat tanggap
Peka pada apa yang kau mau dan anggap
Beri aku kesempatan untuk menetap
Agar nanti kita bisa berteduh di bawah satu atap

###

Puisi Cinta lainnya ada di sini.

7 Drama Yamashita Tomohisa

Drama televisi Jepang (テレビドラマ terebi dorama?) atau dorama (ドラマ?) adalah program drama yang ditayangkan di stasiun televisi Jepang. Jaringan televisi utama di Jepang memproduksi serial drama dalam berbagai tema, misalnya kehidupan sekolah, komedi, misteri, dan kisah detektif. Ceritanya dapat berasal dari skenario asli, atau adaptasi novel dan manga.

Serial drama Jepang umumnya tamat dalam satu musim tayang yang panjangnya tiga bulan. Sebagian besar drama ditayangkan malam hari pada pukul 21.00, pukul 22.00 atau pukul 23.00. Jumlah episode berkisar antara 9 hingga 12 episode. Namun tidak tertutup kemungkinan dibuat episode spesial (epilog) bila serial drama tersebut berhasil mendapatkan rating pemirsa yang tinggi.

Stasiun televisi di Jepang mengumumkan judul-judul serial drama baru sebelum Continue reading “7 Drama Yamashita Tomohisa”