Tokoh : Rama
Aku sampai di rumah disambut oleh kumandang adzan Subuh. Tas dan barang bawaan lainnya aku simpan di ruang tengah. Setelah menyalami Ibu, aku mengambil kain sarung dan bergegas ke masjid dekat rumah.
Brrr..! Aku bergidik. Bulu kuduk berdiri. Bukan karena takut penampakan setan melainkan hembusan Sang Bayu yang menyentuh lembut kulit yang sebelumnya sudah dibasuh oleh air yang juga dingin. Momen seperti ini memang sesuatu yang aku tunggu. Jujur saja, aku jarang pulang kampung. Ada banyak alasan kalau aku ingin ungkapkan. Ah, tapi itu alasan klise yang sudah basi. Tak bisa pulang karena banyak kerjaan, bukanlah sebuah alasan yang mudah diterima oleh Ibu. Aku tahu kalau memang aku mau niat pulang kampung, aku hanya perlu naik bus jurusan Tasik dan sampailah di rumah. Continue reading “Mereka Bilang Saya Perawan Tua 12 – Kandas”