GPS 3 – Orang Yang Selalu Merindu Masjid

Golongan Penghuni Surga (GPS) yang ketiga adalah seseorang yang hatinya selalu terpaut kepada masjid. Apa arti terpaut kepada masjid? Apakah artinya orang yang tidak pernah keluar dari masjid? Tentu saja bukan. Apa gunanya di dalam masjid terus kalau kerjanya cuma tidur doang.

Maksud terpaut kepada masjid adalah otaknya selalu berpikir bagaimana cara untuk memakmurkan masjid dan hatinya selalu merindu masjid. Jasad atau wujud orangnya, bisa saja sedang berada di kantor, pasar, sawah atau ladang. Tetapi hasil dari usahanya itu ia lalu berpikir bagaimana agar usahanya itu bisa digunakan untuk memakmurkan masjid.

Sebab apa? Masjid is the center of activity. Masjid adalah pusat dari seluruh kegiatan umat islam. Kalau kita lihat fungsi masjid di zaman Rasul, di sana beliau berdakwah, mengatur negara, mengadakan perundingan, dan bermusyawarah dengan para sahabat.

Dasar atau alasan seseorang memakmurkan masjid adalah karena ia beriman kepada Allah. Prinsipnya adalah bagaimana kita bisa menghidupkan masjid dan bukan mencari hidup di masjid. Sebab kalau prinsipnya sudah dibalik menjadi mencari hidup (penghasilan untuk kehidupan atau uang), saya khawatir masjid akan ambruk atau kacau balau.

Pada kenyataannya, masjid di kita ini belum maksimal kegunaannya. Kadang-kadang ada kok masjid yang bukanya cuma seminggu sekali pas Jumatan. Jumat jam 9 pagi, masjid dibuka. Jumat jam 2 siang, masjid ditutup. Buka lagi nanti Jumat depan.

Kelemahan lainnya adalah manajemen masjid. Kadang-kadang pengelolaannya seperti ini, ketua masjid adalah bapaknya, yang jadi khatib adalah mantunya, sekretaris adalah keponakannya, yang jadi imam atau bilal adalah cucunya. Kagak ada orang lainnya. Ya, kalau memang seperti itu dan bagus kepengurusannya, tidak apa lah. Tapi kalau tidak, duh sayang sekali.

Apalagi belakang ini ada kecenderungan yang membuat kita optimis dan gemar bahwa para remaja atau pemuda mulai gemar berdatangan ke masjid. Berkumpul membentuk remaja masjid, remaja musholla, mengadakan kegiatan majlis ta’lim, mengaji mingguan atau bulanan, aksi sosial, yang semuanya bermuara dari kehidupan masjid.

Ini adalah sesuatu yang menggembirakan. Dan sepatutnya para pengelola masjid membuka pintu atau jalan untuk membisa mengatur masjid menurut manajemen yang diharapkan oleh umat. Karena bagaimana pun di masjid terdapat dua jalur komunikasi atau two way traffic communication, itu bisa kita laksanakan. Yaitu hablu minallah dan hablu minannas. Berhubungan kepada Allah dan berhubungan kepada sesama manusia. semua itu bisa terlaksana di masjid. Contoh berhubungan dengan Allah adalah shalat. Contoh berhubungan dengan manusia adalah musyawarah, majlis ta’lim, kegiatan-kegiatan yang mensyi’arkan agama islam dan sebagainya.

Saudaraku, memakmurkan masjid sebagai rumah Allah dijelaskan dalam hadits Qudsi, “inna buyuti fil ardi al-masaajid, wa inna juwari fiiha ummaruha,” Artinya, rumahku di permukaan Bumi adalah masjid-masjid dan orang-orang yang memakmurkan masjid adalah tamu-Ku. Kalau Allah memerintahkan kita untuk menghormati tamu, tentu Allah lebih tahu bagaimana menghormati tamu-Nya sendiri.

###

Tausyiah lainnya dari K.H Zainudin MZ ada di sini.

One thought on “GPS 3 – Orang Yang Selalu Merindu Masjid

Comments are closed.