Kadang-kadang cerita itu datang secara tiba-tiba ke pangkuanmu. Seperti cerita tentang rezeki seekor cicak yang kudengar tempo hari.
Cicak tinggal dan menetap di atap, belakang lemari atau area rumah yang tersembunyi dan tidak diperhatikan oleh manusia. Untuk bertahan hidup mereka memakan serangga-serangga kecil. Nyamuk merupakan makanan favoritnya.
Cicak merayap di dinding. Keempat kakinya menempel kuat dan lekat. Mata mereka jeli membidik mangsa sambil menyelaraskannya dengan lidah panjang dan rekat. Sedangkan nyamuk bisa terbang. Ia mampu pergi ke manapun. Tapi alih-alih berkeliling mencari darah, nyamuk juga terlihat suka mendekati dinding, atap dan area lain. Anehnya mereka mendatangi tempat cicak itu berada.
Nyamuk tak punya pikiran. Mereka mengikuti insting hewaninya. Tapi siapakah yang mengatur semua skenario itu?
Nyamuk sebagai rezekinya cicak datang menghampiri reptil mungil itu. Sementara cicak bergegas menjemput rezekinya. Andai ia berdiam diri di sarang, tentulah perutnya sekarang tak akan kenyang.
Dialah Allah, Dzat Yang Mahakuasa mengatur segalanya. Dia pulalah yang menjamin rezeki semua makhluk hidup yang diciptakan-Nya. Tak ada satu pun makhluk yang tidak diberikan rezeki. Makhluk itu hanya akan mati jika rezekinya sudah terpenuhi semua.
Mencari rezeki belum pasti bisa menemukannya. Sedangkan menjemputnya adalah kepastian. Maka tak perlu risau. Seseorang bisa mendapatkan rezeki selama ia mau berusaha.
Rezekimu tak akan pernah tertukar, Kawan.
###
View My Daily Post